Beranda | Artikel
Mimisan Membatalkan Shalat?
Rabu, 26 September 2018

Hukum Mimisan Ketika Shalat

Apakah mimisan membatalkan shalat?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ulama berbeda pendapat, apakah darah mimisan membatalkan wudhu ataukah tidak. As-Syaukani menyebutkan khilaf diantara mereka,

وأما الرعاف فهو ناقض للوضوء، وقد ذهب إلى أن الدم من نواقض الوضوء القاسمية وأبو حنيفة وأبو يوسف ومحمد وأحمد بن حنبل وإسحاق وقيدوه بالسيلان

Mimisan itu membatalkan wudhu. Yang berpendapat bahwa semua darah membatalkan wudhu adalah al-Qasimiyah, Abu Hanifah, Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, Ahmad bin Hambal, dan Ishaq bin Rahuyah. Hanya saja mereka memberikan batasan, mimisan membatalkan wudhu jika darahnya mengalir.

Kemudian As-Syaukani menyebutkan pendapat kedua,

وذهب ابن عباس والناصر ومالك والشافعي وابن أبي أوفى وأبو هريرة وجابر بن زيد وابن المسيب ومكحول وربيعة إلى أنه غير ناقض

Sementara Ibnu Abbas, an_Nashir, Malik, Syafii, Ibnu Abi Aufa, Abu Hurairah, Jabir bin Zaid, Ibnul Musayib, Makhul, dan Rabi’ah mereka semua berpendapat bahwa darah tidak membatalkan wudhu. (Nailul Authar, 1/238).

Dan pendapat yang lebih kuat, sebatas mimisan tidak membatalkan wudhu maupun shalat.

Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang mimisan, apakah membatalkan wudhu.

Jawab beliau,

الرعاف ليس بناقض للوضوء سواء كان كثيراً أم قليلاً، وكذلك جميع ما يخرج من البدن من غير السبيلين فإنه لا ينقض الوضوء، مثل القيء، والمادة التي تكون في الجروح فإنه لا ينقض الوضوء سواء كان قليلاً أم كثيراً

Mimisan tidak membatalkan wudhu, baik banyak maupun sedikit. Demikian pula semua yang keluar dari badan dari selain 2 jalan kemaluan, tidak membatalkan wudhu. Seperti muntah, atau zat yang keluar dari luka, tidak membatalkan wudhu, baik sedikit maupun banyak.

Beliau melanjutkan,

ولكن إذا كان يزعجك في صلاتك ولم تتمكن من إتمامها بخشوع فلا حرج عليك أن تخرج من الصلاة حينئذ، وكذلك لو خشيت أن تلوث المسجد إذا كنت تصلي في المسجد فإنه يجب عليك الانصراف لئلا تلوث المسجد بهذا الدم الذي يخرج منك

Hanya saja, jika mimisan ini mengganggu anda dalam shalat, dan tidak memungkinkan bagi anda untuk menyelesaikan shalat dengan khusyu, maka tidak masalah ketika itu kamu membatalkan shalat. Demikian pula jika anda khawatir akan mengotori masjid – jika anda shalat di masjid, maka wajib bagi anda untuk membatalkan shalat, agar tidak mengotori masjid dengan darah yang keluar. (Majmu Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin, jilid 12 – Bab Menjauhi Najis)

Fatwa yang lain disampaikan Imam Ibnu Baz. Beliau menjelaskan tentang mimisan ketika shalat,

إذا كان يسيرًا يواصل الصلاة لا ينقض الوضوء، أما إن كثر فالأفضل قطع الصلاة؛ لأن جمع من أهل العلم يراه ينقض الوضوء، فيقطعها ويتنظف

Jika mimisan itu sedikit, tetap lanjutkan shalat dan wudhu tidak batal. Namun jika darah mimisan yang keluar banyak, yang afdhal batalkan shalat. Karena sebagian ulama menilai batal wudhu, sehingga dia harus membatalkan shalat dan membersihkannya. (Fatawa Ibnu Baz no. 16499)

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/33224-mimisan-membatalkan-shalat.html